Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.(QS. Al Isra ayat 23)

Sabtu, 20 Juli 2013

RAMADHAN BULAN MAGHFIRAH (bagian KETIGA)


SYARAT KEMBALI DARI AMPUNAN
Seseorang     harus   benar-benar    kembali    kepada    Allah  swt.   dengan   niat  membersihkan      diri  dan mendekat kepada-Nya, dengan memenuhi syarat-syarat sahnya taubat berikut ini:
1.  Ikhlas karena Allah swt. bukan karena lainnya.
2.  Langsung melepaskan diri dari dosa, tanpa menunda-nunda.
3.  Menyesali perbuatan dosa.
4.  Bertekad dan berazam tidak akan mengulanginya lagi.
5.  Mengembalikan hak-hak anak Adam AS.
6.  Masih dalam masa taubat yang diterima, yaitu;
7.  Sebelum sakaratul maut
8.  Sebelum matahari terbit dari ufuk Barat.
Setelah bertaubat, seseorang dapat mengecek hakikat taubatnya melalui reinstropeksi :
Apakah perasaan berdosa telah merasuk ke dalam jiwanya atau belum? Perasaan itu terdiri dari:
1. Perasaan akan adanya pelanggaran besar dan dosa
Perasaan akan keagungan Dzat Allah swt. yang dilanggar perintah-Nya dan larangan-Nya. Perasaan   akan   kepastian   balasan   yang   diterima   karena   pelanggaran   itu,   bila   tidak bertaubat.
2.  Selalu diliputi kekhawatiran dari ketidak mampuan menepati hak-hak taubat sehingga tidak diterima   Allah   swt.   Kekhawatiran   itu   harus   lebih   ditingkatkan   bila   terdapat   tanda-tanda kerancuan taubat berikut :
a. Mata     yang   masih   buram    akan   kebenaran    dan   telinga  yang   masih    terhalang   oleh syahwat dari mendengar nasihat dan kata-kata yang hak dan benar.
b. Hati yang masih membeku dan belum mencair dengan sentuhan ayat-ayat Allah swt.
c. Nurani yang masih lengah dan lalai
4. Tidak gemar dan merasakan kenikmatan dalam menjalankan amal shalih
Motivasi bertaubat untuk meraih keuntungan dunia dan martabat baik di mata manusia lebih kuat dibanding karena ikhlas mencari ridha Allah swt. dan derajat tinggi di sisi-Nya.

TANDA-TANDA TAUBAT DITERIMA
Ada beberapa indikasi dan tanda taubat seseorang diterima Allah swt., diantaranya:
1.  Kondisi, perilaku, dan akhlak seseorang lebih baik daripada sebelumnya.
2.  Kekhawatiran selalu menghantuinya akan sanksi Allah swt. dan tidak pernah merasa aman darinya sekejap pun, bila melakukan kesalahan dan dosa lagi.
3.  Hatinya diliputi penyesalan dan ketakutan akan keluar dari rahmat dan ridha-Nya
4.  Harapan     dan   kerinduan    yang   mendalam     dan   selalu   menggelitik    hati  untuk   mencapai keridhaan     Allah   swt.  (Sumber :    [dkm-necsei]     Tadabbur     04  :  Ramadhan,      Saat  Tepat Bertaubat Rofiqul Ghodiy)

MANFAAT ISTIGHFAR
Siti Aisyah RA pernah bertanya kepada Nabi SAW : "Ya Rasulullah !. Apakah ada umatmu yang nanti   dapat   masuk   surga   tanpa   hisab   ?".   Beliau   menjawab   :   "Ada.   Yaitu   orang   yang mengingat dosanya lalu dia menangis". Karena itu Umul Mukminin itu pernah berkata : "Beruntunglah orang yang mendapati istigfar yang banyak dalam catatan amalnya".
"Tidak   ada   tetangga   yang   lebih   disukai   seorang   hamba   dalam   kuburnya   daripada   istigfar   yang banyak".

Cerita tentang Hasan Al Basri di Basrah yang didatangi oleh empat orang penduduk basrah dan ditanya tentang krisis ekonomi, demografi, pertanian, dan iklim yang tidak menentu, dan dijawab oleh   sang   Imama   :  "Tidakkah   kalian   membaca   surah   Nuh   ayat   10   'Mohon   ampunlah   kepada Tuhanmu.   Sungguh   Ia   Maha   Pengampun.   Akan   diturunkan-Nya   hujan   dari   langit  berlimpahan. Akan     diberi-Nya    harta   kekayaan    dan   putra-putra.    Akan   diberi-Nya     kamu   taman-taman. Dan disediakan-Nya bagimu sungai-sungai."
Perbanyaklah   istigfar   di   rumahmu,   di   tengah   perjalanan,  di   pasar,  ditempat   kerja,   di pertemuan-pertemuan   dan   dimana   pun   dirimu       berada   saat  itu.  Sebab   engkau   tidak   akan   tahu   di   tempat manakah turunnya magfirah Tuhanmu.
Diantara keutamaan beristigfar ialah bahwa para malaikat Muqarrabin memintakan ampunan bagi orang-orang      yang    bertaubat,   lalu  mendoakan       mereka    agar   dijauhkan    dari  siksa   neraka   dan dimasukan ke dalam surga yang penuh kenikmatan. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ghafir ayat 7-9 yang artinya : "(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,. Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga 'Adn yang Telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
Rasulullah SAW bersabda , "Barangsiapa   membanyakkan   istigfar   niscaya   dijadikan   Allah   baginya   kelapangan   dari   tiap-tiap kesusahan dan jalan keluar dari tia-tiap kesempitan dan dianugerahkan rezeki dari jalan yang tidak diduganya " ( HR. Abu Daud, An Nasai, Ibnu Majah dan Al Hakim).
" Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang sama sekali tidak mempunyai dosa". Pesan Aa Gym: “Gunakanlah salah satu cara yang efektif. Mulailah kita membuat daftar dosa kita kepada Allah, kepada orang tua, pada tetangga, dan lain sebagainya. Lalu kita terus memohon ampunan   atas   semua   dosa-dosa   kita   itu.   Dan   lakukanlah   hal   tersebut   terus-menerus   agar   saat nanti kita dipanggil oleh-Nya kita telah siap. Orang yang ahli istigfar seperti sebingkai cermin.
Cermin, jika dibersihkan terus-menerus akan mengilap. Dengan itu, dia bisa bercermin dan orang lain juga bisa. Makin bersih diri kita, insya allah kita akan menjadi suri teladan bagi orang yang meniru kita dan insyaallah ganjarannya pun adalah untuk kita sendiri juga. » wallahua’lam
Demikian sekelumit renungan untuk bulan ramadhan yang penuh ampunan, semoga krisis ruhani kita bisa ditangani dengan inisiasi selama bulan ramadhan ini. Amien.
Dirangkum dari berbagai sumber oleh Dwiko Permadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar