Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.(QS. Al Isra ayat 23)

Rabu, 15 Agustus 2012

APAKAH PUASA KITA BERNILAI ?

KHUTBAH RASULULLAH SAW SAAT MENJELANG BULAN RAMADHAN


“ Wahai manusia, telah tiba kepada kalian bulan Ramadhan dengan membawa keberkahan, kasih sayang Allah dan ampunan-Nya. Bulannya yang paling utama, hari-harinya yang paling utama, malam-malamnya yang paling utama, jam demi jamnya yang paling utama. Di bulan itu kalian diundang menjadi tamu Allah dan berhak dimuliakan-Nya. Nafas kalian dihitung sebagai tasbih, tidur kalian ibadah, amal kalian diterima, do’a kalian dikabulkan. Karena itu, mohonlah kepada Allah dengan niat yang tulus dan hati yang bersih agar Allah menuntun kalian untuk menjalankan shaum dan membaca kitab-Nya.
“ Orang yang celaka ialah yang tidak mendapat ampunan Allah pada bulan itu. Kenanglah, ketika kalian lapar dan dahaga, kelaparan dan kehausan pada hari kiamat nanti. Bersedekahlah kepada fakir miskin di tengah-tengah kalian. Hormati orang tua, sayangi anak muda. Sambungkan persaudaraan. Tahan pandangan dari apa yang tidak halal dilihat. Jaga telinga dari yang tidak halal didengar. Sayangi anak-anak yatim orang lain, agar Allah menyayangi anak-anak yatim kalian. Bertobatlah pada Allah dari dosa-dosa kalian. Angkat tangan ke arah langit, sampaikanlah do’a pada waktu-waktu shalat, karena itulah saat ijabah. Di situ Allah memperhatikan hamba-Nya dengan penuh kasih. Allah menjawab ketika mereka menyeru-Nya. Allah menyambut mereka saat memanggil-Nya. Allah memperkenankan mereka ketika berdo’a kepada-Nya.

“ Wahai manusia, barangsiapa :
- menjaga keindahan akhlaknya pada bulan ini, ia akan melewati shirath (jembatan) dengan cepat, saat kaki-kaki manusia tergelincir,
- meringankan pekerjaan orang-orang yang ada di bawah kekuasaannya, Allah akan meringankan pemeri-ksaan-Nya,
- menahan diri dari berbuat jelek, Allah akan menahan murka-Nya pada hari saat ia bertemu dengan Dia,
- menyambungkan persaudaraan dengan sesama pada bulan itu, Allah akan menjalin kasih-Nya dengannya pada hari ketika ia berjumpa dengan Dia,
- shalat sunat pada bulan itu, Allah akan membebaskannya dari neraka sedangkan pahala shalat wajib yang dilakukannya sama seperti melakukan 70 kali shalat wajib pada bulan lain,
- memperbanyak shalawat kepadaku pada bulan itu, Allah akan memperberat timbangannya pada hari kiamat, ketika ringan timbangan-timbangan yang lain,
- membaca satu ayat Al-Qur’an pada bulan itu, pahalanya seperti orang yang khatam Al-Qur’an pada bulan yang lain.
“ Ketahuilah, pada bulan itu pintu surga dibukakan. Mohonlah ampun agar Allah tidak menutupnya bagimu selamanya. Pintu neraka ditutup. Mohonlah agar pintu itu tidak pernah dibukakan pada kalian selamanya. Setan-setan terbelenggu. Mohonlah agar Allah tidak melepaskannya untuk menguasai kalian.”
Nabi SAW membimbing para shahabat melakukan shaum yang sebenarnya. Berulangkali ditegaskan bahwa shaum tidak sekedar menahan lapar dahaga. Dari bimbingan Nabi SAW, Imam al-Ghazali menyebutkan 6 hal sebagai syarat batiniah shaum. Tanpa syarat ini shaum sama sekali tak berguna
1. Menahan pandangan dari segala yang tercela dan dari semua yang dapat melalaikan kita dari dzikir pada Allah.
Nabi SAW bersabda : “ Pandangan mata ialah anak panah beracun yang dilepaskan iblis. Barangsiapa menundukkan pandangan karena takut pada Allah, Allah akan memberikan iman kepadanya yang ia temukan manisnya iman itu dalam hatinya.” (HR. at-Thabrani). Ada 6 hal yang membatalkan shaum : berdusta, menggunjing, memfitnah, sumpah palsu, dan memandang dengan nafsu.”
2. Menjaga lisan dari kejahatan omongan, seperti menggunjing, berdusta, kata-kata kotor, apalagi memfitnah dan mengadu domba kaum Muslimin. Kendalikan lisan dengan diam, dan lebih utama bila lisan disibukkan dengan dzikrullah dan tilawah Al-Qur’an. Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya puasa adalah pe-risai. Apabila salah seorang di antara kamu berpuasa maka jangan berkata kotor dan jangan bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang menyerang atau mencaci, katakanlah “ Sesungguhnya aku sedang berpuasa, sesungguhnya aku berpuasa.”
3. Menahan pendengaran dari semua yang tercela dan dibenci Allah. Nabi SAW mengatakan : “ Yang me-lakukan ghibah (pergunjingan) dan yang mendengarnya adalah sekutu dalam kejelekan.” (HR. at-Thabrani)
4. Menahan semua anggota badan dari berbuat dosa dan maksiat, serta menahan perut dari memakan bukan saja yang haram tapi yang syubhat (samar). Nabi SAW bersabda : “Betapa banyaknya orang yang shaum yang tidak mendapatkan apa-apa dari shaumnya, kecuali lapar dan dahaga.” (Musnad Ahmad 2 ; 441)
5. Tidak memperbanyak makan pada waktu berbuka. Bukankah shaum itu melemahkan nafsu. Bila nafsu dilemahkan pada siang hari dan diperkuat lagi pada malam hari, shaum menjadi perbuatan yang sia-sia. Al-Ghazali menyebut nafsu sebagai kendaraan setan. Dengan makan yang banyak, sangat sulit untuk dapat melakukan ibadah dengan khusyu.
Salah satu adab shaum yang sering dilupakan adalah mengurangi tidur siang. Dengan tetap aktif di siang hari, kita bisa merasakan lapar, dahaga, dan lemahnya kekuatan. Sehingga hati menjadi jernih, lembut dan timbul empati terhadap penderitaan orang lain.
6. Pada waktu berbuka, hati hendaknya selalu diletakkan antara cemas dan harap. Ia harus mencemaskan ibadah dan amal shalehnya. Jika tidak diterima, ia akan termasuk orang yang dimurkai Allah. Tetapi ia juga harus memelihara harapan. Diriwayatkan oleh Hasan al-Bashri lewat sekelompok orang yang sedang tertawa-tawa pada Hari Raya. Ia berkata : “ Sesungguhnya Allah SWT menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang hasilnya tersembunyi bagi makhluk-Nya. Mereka berlomba menaatinya. Sebagian berhasil maju dan beruntung. Sebagian lagi tertinggal dan kecewa. Alangkah ajaibnya orang bermain dan tertawa pada hari ketika beruntung orang yang maju dan celaka orang yang gagal. Demi Allah, sekiranya tirai disingkapkan, orang baik akan sibuk dengan kebaikannya dan orang jelek akan sibuk dengan kejelekannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar